Bau mulut atau halitosis adalah masalah kesehatan yang dapat dialami siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Masalah bau mulut umumnya dapat diatasi dengan mudah dan akan membaik dengan sendirinya setelah menggosok gigi. Namun pada beberapa kondisi, bau mulut dapat mengindikasikan masalah kesehatan lainnya.
Penyebab Bau Mulut pada Anak
Bau mulut pada anak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari penyebab sederhana seperti bau mulut saat bangun tidur, makanan yang dikonsumsi dan masalah kesehatan lainnya. Beberapa penyebab bau mulut pada anak antara lain:
Makanan dan minuman yang dikonsumsi
Makanan dan minuman yang dikonsumsi si kecil dapat memengaruhi bau mulutnya. Beberapa makanan yang dapat memicu bau mulut adalah makanan yang berbau kuat seperti bawang putih, bawang bombay, keju, ikan atau daging. Umumnya bau mulut yang disebabkan oleh makanan bukanlah kondisi yang berbahaya dan bersifat sementara.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Untuk Mengatasi Bau Mulut (Halitosis)?
Kebersihan mulut yang buruk
Anak-anak yang tidak menyikat gigi dengan rajin cenderung memiliki bau mulut tidak sedap. Sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi akan membentuk plak yang memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan bau mulut. Jika anak-anak tidak menyikat gigi dan lidah dengan benar, bakteri penyebab bau mulut dapat bertahan dan menyebabkan bau mulut.
Gangguan gusi
Anak-anak yang tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut bisa mengalami gangguan gusi. Plak yang menumpuk di sekitar gusi dapat menyebabkan peradangan gusi dan infeksi. Infeksi dapat ditandai dengan bau mulut yang tidak sedap, demikian pula pada infeksi gusi.
Infeksi sinus
Infeksi sinus, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus atau adanya benda asing di rongga sinus dapat menyebabkan bau mulut. Biasanya hal ini disebabkan oleh rasa ingin tahu anak-anak sehingga memasukkan benda-benda seperti mainan atau potongan makanan ke dalam hidungnya. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang memicu bau mulut.
Bila si kecil memasukkan benda asing ke dalam rongga hidung maka sebaiknya jangan paksa untuk keluar namun periksakan ke dokter untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Tonsil membesar
Pada anak yang memiliki pembesaran amandel atau tonsil dengan ceruk yang dalam, hal ini dapat menyebabkan sisa makanan, sel mati dan air liur menumpuk yang terperangkap di dalam amandel. Penumpukan sisa makanan ini dapat mengendap dan menjadi batu amandel (tonsillolith) yang berbau tidak sedap.
Cara Mengatasi Bau Mulut pada Anak
Cara mengatasi bau mulut pada anak tergantung dari penyebabnya. Jika bau mulut disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, bau mulut akan mereda setelah anak-anak berhenti menggunakan obat-obatan tersebut. Apabila ada tanda-tanda infeksi selain bau mulut yang dialami anak, maka segera periksakan ke dokter.
Beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bau mulut pada anak antara lain:
- Memastikan anak menyikat giginya dengan bersih dan benar, minimal dua kali sehari, terutama di pagi hari, setelah makan dan sebelum tidur.
- Jangan melewatkan sarapan, karena sarapan akan memicu produksi air liur dan hal ini bisa membantu mengurangi bau mulut
- Perbanyak minum air putih dan Anda juga dapat membiasakan anak untuk berkumur setelah makan
- Kurangi konsumsi makanan manis dan bertepung
Jika anak-anak mengalami bau mulut akibat gigi berlubang atau masalah kesehatan mulut lainnya, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma